Deteksi dengan Testing yang Cepat dan Akurat, Penyebaran Covid-19
KASUS Covid-19 kian bertambah pascalibur Natal dan Tahun Baru di tengah semakin meluasnya varian Omicron. Rata-rata kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 dalam sepekan terakhir mencapai 500an orang. Karena itu jumlah kapasitas testing dan screening harus ditingkatkan dengan tes PCR maupun rapid tes antigen.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menilai, ketersediaan alat yang murah cepat dan efektif merupakan kunci keberhasilan aktivitas masyarakat yang produktif aman Covid-19. Namun, kata dia, meningkatkan jangan sampai alat uji yang digunakan berpeluang meloloskan orang yang positif terlebih lagi positif Omicron.
“Karenanya, munculnya varian Omicron pun seharusnya menjadi pelajaran bagi dunia dan Indonesia untuk terus memantau akurasi alat uji diagnostik yang beredar,” kata Wiku secara virtual baru-baru ini.
Saat ini Indonesia menggunakan setidaknya 2 jenis alat uji yaitu rapid antigen yang banyak digunakan untuk keperluan skrining, dan uji berbasis NAAT seperti PCR, LAMP dan TCM yang banyak digunakan sebagai alat peneguhan diagnosa. Sebagai informasi tambahan, varian Omicron merupakan varian yang memiliki tingkat mutasi yang tinggi pada gen bagian S atau spike. Hal ini berdampak pada kemampuan deteksi alat uji diagnostik terutama yang menggunakan target gen S untuk mendeteksi virus.
Salah satunya, ketersediaan tes rapid antigen Bioquick oleh Abbott. Tes rapid antigen ini memenuhi kebutuhan tes Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat, seiring dengan mulai dibukanya perjalanan internasional dan kedatangan turis mancanegara di Indonesia. Sehingga, membantu mendeteksi virus Korona penyebab Covid-19 pada orang dewasa dan anak-anak dengan atau tanpa gejala.
Fasilitas pengujian Covid-19 di Indonesia sekarang dilengkapi dengan solusi pengujian yang diproduksi secara lokal, selain tes rapid antigen Panbio untuk penggunaan profesional.
Teknologi point-of-care molekuler tercepat ID NOWTM, RT- PCR dan solusi serologi berbasis lab, meningkatkan pengujian Covid-19 terluas di Indonesia. Dengan deteksi melalui tes, akan mengurangi penyebaran infeksi seiring semakin banyaknya orang kembali melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari di Indonesia.
Divisional Vice President untuk bisnis Abbott Rapid Diagnostics business di Asia-Pasifik Sanjeev Johar, menilai walaupun saat ini cakupan vaksin semakin luas di Indonesia, tetapi virus varian baru terus bermunculan. Situasi itu membuat kekebalan berkurang dari waktu ke waktu.
“Itulah sebabnya tes rapid buatan lokal, akan memainkan peranan penting selain vaksin, untuk membantu mengakhiri pandemi di Indonesia. Informasi kesehatan real-time untuk membantu mengurangi penyebaran virus tes rapid yang dilakukan secara berkala di masyarakat memungkinkan seseorang mengetahui status infeksi mereka pada saat yang paling penting,” kata Sanjeev.
Oleh karena itu pengujian massal merupakan hal yang penting dalam mitigasi Covid-19 saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat mulai berkurang dan vaksinasi mulai dilakukan. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA, setidaknya 50 persen infeksi Covid-19 diperkirakan berasal dari paparan individu tanpa gejala.
Tes rapid antigen memberikan hasil yang cepat dalam 15 menit tanpa instrumentasi, mudah digunakan dan tersedia dalam dua format dengan usap hidung invasif minimal, atau usap nasofaring memberikan fleksibilitas kepada tenaga kesehatan untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.(jp)
BACA JUGA:
· Dugaan Korupsi PT HAS Sambilawang di Kabupaten Cirebon, Pengacara dan Direktur Katakan Ini
· Hari Pertama PTM 100 Persen di Kota Cirebon, Siswa Sudah Duduk Normal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: